Markus dan kenangannya

 


Hari ini aku teringat lagi akan teman sohib ku si Markus. Waktu tak terasa sudah 3 tahun berlalu sejak Markus berubah menjadi seorang pelakon luar biasa. Mencoba tetap ceria walaupun kesedihan mendalam yang dirasakannya. Pada saat itu aku merasa heran dengan Markus. Kok bisa-bisanya dia memainkan peran dengan begitu baik layaknya Ben Affleck sementara dia sesedih itu. 

Sekarang, setelah 3 tahun berlalu, aku merasakan apa yang dirasakan Markus pada waktu itu. Anehnya, dengan waktu kejadian yang sama, dengan suasana warung kopi yang sama pula. Namun kali ini hanya tersisa aku sendiri yang duduk termenung sedangkan Markus sudah menikah dan bahagia. Aku berpikir apakah aku harus juga memainkan peran seperti Markus? Walaupun kata orang topeng muka ku banyak melebihi 99 topeng yang ditunjukan kepada dunia. Aku memang pandai dan tidak pandai kadang-kadang.

Sudah cukup! aku menjadi sadar bahwa bukan aku yang menjadi protagonis yang tersakiti, aku hanya menjadi antagonis dalam cerita yang memberikan kesedihan pada cerita orang lain. Keharusan yang harus dilalui pada suatu titik dan kebenaran yang harus diterima.

Dengan inipun aku tahu bahwa memang haruslah seperti itu. Bahwa dunia tidak berputar di sekeliling kita, orang-orang tidak akan berempati kepada kita. Tidak, tidak, dunia tidak sekejam itu kepada kita. Memanglah ini cara kerja dunia selama ini. Orang memang datang dan pergi, namun tetap ada yang meninggalkan sesuatu untuk dipelajari, karena dari mereka kita bisa menjadi lebih baik lagi.

Maka sepatutnya aku berterimakasih atas kesempatan khusus yang diberikan mereka kepada aku. Tanpa mereka, aku tak bisa berada pada posisi ini, dan seharusnya, dengan segenap hati aku akan mengukir nama mereka sepanjang hidup aku, bahwa karena mereka telah memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupku.

Anggap saja ini ketulusan dari seseorang yang tak pantas dikasihani dan dari seseorang yang masih dan akan membuat banyak kesalahan dikemudian hari. 

Anggap saja ini bentuk terimakasih ku.

Comments

Popular posts from this blog

Maret

Pukul 5:51 pagi

Siapa Rumah-ku 2

Dosa-ku

Untuk kamu sahabat

Malam

Idiot