11 mei 1964

Tak terbayangkan lengkungan garis indah pada wajah mu mulai bertambah,
Kerutan waktu tergambar jelas disetiap pori-pori wajah mu,
Warna helaian satu persatu mulai menjadi keabu-abuan menuju putih,
Namun, semua itu tidak menghalangi mu untuk menjadi wanita terhebatku.

Masih ku nikmati bayang kenangan yang terasa baru kemarin,
Harumnya kelembutan pun masih membekas,  
Kepalaku kusandarkan manja dalam pangkuan mu,
Lalu lentik jemari menari indah membelai rambut, menjadi kecanduan tersendiri.

Berceloteh tentang menjadi apa aku dimasa nanti adalah pekerjaan wajibku saat bersamamu.
Tak lupa juga berjanji akan jadi pria paling perkasa di muka bumi, 
Untuk berdiri didepan lalu melindungi mu dengan segenap djiwa dan raga.

Ohh tidak,,, waktu berjalan terlalu cepat, sangat cepat bagaikan hukum Fisika Einstein (E=mC2) tentang cahaya itu,
Sehingga tak bisa lagi aku bermanja ria diatas pangkuan mu.

Ingin ku berteriak keras sekerasnya pada Einstein, Tesla atau Hawking dan siapa saja,
Tolong buatkan aku mesin waktu agar menjelajahi masa kemarin,
Biar bisa meluapkan rasa dahaga dan kerinduan yang menyiksa malam ku.

Tapi apalah daya,, tak ada yang menjawab keinginanku.
Perihal kerinduan, seorang lelaki pernah berceloteh pada ku,
"Kamu adalah durhaka yang sebetulnya jika merindukan seseorang, karna rindu menunjukkan sesuatu yang jauh antara kalian"

Apakah aku durhaka,? Pikirku menjadi-jadi malam itu,
Belum cukup juga janji ku kepadanya yang entah sampai kapan dapat terwujud,
Sekarang aku menjadi durhaka karena merindu?
Ini tidak adil, pungkas ku.

Melayang ku teringat kembali, pada sebaris kalimat ajaib bin mujarab dari mu;
"Nak, mama bangga punya kamu"
Ada teduh yang menenangkan menjelajahi gendang telinga sampai menjalar ke dasar hati ketika mendengarnya.

Kerinduan ku pada mu mendidih lagi lalu mengembun menetes perlahan dipipi,
Tak peduli ku lagi mengenai bantal yang basah,

Terisak sambil berbisik pada malam,
Berdoa dalam diam,
"Selamat ulang tahun mama. Wanita terhebatku, tunggu aku untuk memenuhi janji,.!"










Comments

Popular posts from this blog

Maret

Pukul 5:51 pagi

Siapa Rumah-ku 2

Dosa-ku

Untuk kamu sahabat

Malam

Idiot