Posts

Showing posts from May, 2020

27-05-1962

   Pancaran mata bersinar abadi terlihat pagi ini, Dahi bersinar dari keringat karena menghangat, Pipi tergerus usia menjadi penanda lebih dari cukup ia hidup di dunia ini,  Lengan nya masih kokoh bagai kayu kosen rumah tua, Jemarinya tak jemu memainkan ritual suci di pagi hari, Sebatang rokok dan kopi sudah cukup untuk menggenggam harapan,   Perawakannya tak ubah seperti kuda hitam milik tetangga yang tua, Tetap terlihat perkasa walaupun usia akan beranjak uzur,  Hari ini adalah hari yang sama dengan tahun yang berlalu sebelumnya,  Setiap hari adalah layak untuk mendapatkan penghargaannya sendiri, Suatu waktu kala ia berceloteh tentang hari dan kehidupan, Memberi wejangan sedikit terhadap orang yang dikasihinya,  Ucapannya memang tak selembut orang bijak, Saat-saat tertentu-pun bisa menjadi pisau tajam yang memompa semangat,  Hahahah,,jadi teringat lagi saat malam yang "lucu" bersamanya, Bagaimana tidak, malam itu kami saling bertukar gelas,...

Siapa Rumah-ku 2

Image
  Pada penghujung tahun lalu, saat hati terapung di samudra yang luas tak tahu ujungnya,  Di tengah riuhnya angin laut menghantam kapal, dan tiada tali untuk menambatkan yang di-permainkan oleh badai lautan.... Yaa,, seperti badai menghempaskan lalu jatuh tak terkira, tinggallah kepingan hati yang mungkin saja di liat orang tak lagi ada nilainya, Namun sepasang mata sepenuh hati melihat, memberikan kasih sayang penuh, memberikan cinta kasih dan kecupan mesra yang membuat hati ini menghangat,  K emudian manarik kapal, mengikat tali, dan menambatkan kapal ini pada dermaganya yang pernah orang banyak kunjungi... Namun entah mengapa, sekarang dirinya hanya menerima satu kapal saja, dan tentu  membuat  senang, tarikannya membuat ku jatuh.. ya,, aku jatuh cinta lagi.  pada seseorang yang dalam aksinya, sederhana dalam mencintai dan apa adanya.. Dirinya, sepasang tatapan teduh itu, membuat hati ingin melonjak tak karuan... Tatapannya membuatku terbang ke langit ya...

Malam

Image
Tambahkan teks  Dering gerak jam terus berdetak dan bergerak begitu gagah, seakan mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mengalahkannya.  Tidak ada kejadian yang spesial sebagai penanda bahwa malam ini begitu sesuatu.  Hanya ada sebuah hati dan pikiran dari seorang insani yang tetap terjaga, Semua itu dibalutnya  dalam satu kemasan yang bernama khayalan.  Resah ia menunggu pagi, Menunggu agar khayalannya berubah menjadi mimpi, Barangkali mimpi disiang bolong dapat meng-ilhami ia supaya bisa berbuat sesuatu dengan resah-nya.  Hey,,,hey,, jangan berburuk sangka dulu terhadap mahluk Tuhan paling sempurna itu, Ini bukan soal kisah kasih asmaranya, bukankah kita diajarkan untuk tidak berburuk sangka lebih dahulu?  Manusia setengah matang itu hanya resah,  Resah dengan keadaan yang saat ini lagi" menghimpit" dimana-mana, Pijakannya terhenti disatu titik, bingung mau kemana lagi kuku kaki harus mendarat.  Suda...

Siapa rumah-ku

Image
Hay, menjadi kata terkejut ketika lama tak saling berjumpa.. Getir rasanya ketika sapaan terlihat di beranda hp... Dia..yang pernah hadir mengisi hati ku,, Mendadak menjadi teramat asing... Entah badai apa, yang menggoyah jiwa sore.. Aku tersenyum.. Aahhh..ternyata dia ingat pada ku.... Tetapi rasa ini berbeda saat dulu,, tiada lagi bergetar, menggebu dalam dada... Hanya rasa seperti bellimbing masam,, cukup di rasa keberadaaannya, namun kadang, menggelikan hati mengingat dirinya, apalagi ketika jagat raya di sapa oleh nya, Melampui batas, berjalan ke suatu tujuan,.melepaskan semua hak tentang diri mu, Kini aku mulai sadar,  Memang, meninggalkan dan melepaskan mu, bukan suatu kesalahan.. Patut disyukuri karena perihal hati bukanlah suatu hal yang datang dan pergi. Namun soal perasaan, mencintai dan tak di cintai, memikirkan tapi tak pernah di pikirkan... Apalah daya diri, mencintai seseorang teramat dalam,, melupakan juga sangat sulit.  Perihal...

11 mei 1964

Image
Tak terbayangkan lengkungan garis indah pada wajah mu mulai bertambah, Kerutan waktu tergambar jelas disetiap pori-pori wajah mu, Warna helaian satu persatu mulai menjadi keabu-abuan menuju putih, Namun, semua itu tidak menghalangi mu untuk menjadi wanita terhebatku. Masih ku nikmati bayang kenangan yang terasa baru kemarin, Harumnya kelembutan pun masih membekas,   Kepalaku kusandarkan manja dalam pangkuan mu, Lalu lentik jemari menari indah membelai rambut, menjadi kecanduan tersendiri. Berceloteh tentang menjadi apa aku dimasa nanti adalah pekerjaan wajibku saat bersamamu. Tak lupa juga berjanji akan jadi pria paling perkasa di muka bumi,  Untuk berdiri didepan lalu melindungi mu dengan segenap djiwa dan raga. Ohh tidak,,, waktu berjalan terlalu cepat, sangat cepat bagaikan hukum Fisika Einstein (E=mC2) tentang cahaya itu, Sehingga tak bisa lagi aku bermanja ria diatas pangkuan mu. Ingin ku berteriak keras sekerasnya pada Einstein, Tesla a...

Pukul 5:51 pagi

Image
Mata biru kusut lelah, yang bertemu pandang dan beradu sengit tak mau mengalah pada objek didepannya. Beralih sedikit saja harga diri menjadi taruhan. Bukan apa, tetapi saat ini ia sedang berpacu dengan waktu. Sampai-sampai tidak mau beranjak barang sedikit untuk menyapa nyamuk yang menjadi teman satu-satunya ditempat itu. M ahluk itu sudah bosan menunggu, sebenarnya ia mencoba merayu dan menggoda untuk bermain bersama seperti sebelum, menjadi moment indah yang candu buat nyamuk itu. Ahhh,, mungkin si lelaki itu lagi ngak mood atau kembali ke dirinya seperti biasa, pikir nyamuk itu berlalu. Sebenarnya sepanjang malam lelaki itu hanya menyentuh gawai usang-nya yang sepi. Mencoba mengutak-atik yang barang kali masih terdapat hal menarik untuk dikonsumsi namun nihil. Jadi, berakhirlah ia di tempat keramatnya itu. Pukul 5:51 pagi, yang tercermin dari Gawai disampingnya, ditambah alunan musik "Tuhan su ator", lagu Ambon, yang menggambarkan perasaan hati saat itu. Entah apa yang me...

Dosa-ku

Image
Raga terdiam dalam hening, Jiwa tergetar tak henti, Dengungan jantung tak lagi berirama, Napasku terhunus bagai sesak di pinggir tebing Terkutuklah kau hayalan masa lalu, Datang tak permisi dengan iming-iming "meng-andai-kan" masa depan, Ingin ku maki, Mencongkel lalu merobek mu, Menginjak-injak seperti barang hina, Lalu berteriak menyumpahi, tak lupa juga meludahi mu, bi ar dibilang aku adalah lelaki kejam yang tidak manusiawi. Arrggh,,, kejam yang tak manusiawi, terdengar bodoh dan lucu buat diri ini, Lelaki yang..ahh sudahlah, toh inipun hanya sejengkal harapan palsu yang sirna Sampai kapan kau akan menjadi benalu dalam diam, Yang merenggut damainya hari, Yang menghancurkan tembok dan benteng diri, Hey, engkau yang mengatas-namakan Gulungan kisah "ini" dan "itu" , Enyahlah kau saat ini, esok, dan seterusnya!!!