Tak terhingga

 Kering dalam keheningan malam bulan gerhana, menjadi candu untuk yang kesekian kalinya.

Memori menjelajah, menari bersemai dalam keindahan keagungan suasana abu-abu.

Samar-samar terlihat,

Dalam hitungan menit, jalan bercabang menunjukan arah kebingungan.

Rapalan mantra, sesaji, kepulan asap, membumbung merendahkan bumi.

Samar menjadi sedikit terang,

Beringin tua terlihat gagah memancarkan ajakan sejuk.

Sekali lagi, mantra, sesaji, kepulan asap terbang angkuh.

Sedikit terang menjadi benderang,

Oasis sementara, memaniskan lalu meredup, berakhirlah dalam sunyi yang kentara.

Tidak ada lagi mantra, sesaji, dan kepulan asap.

Comments

Popular posts from this blog

Maret

Pukul 5:51 pagi

Siapa Rumah-ku 2

Dosa-ku

Untuk kamu sahabat

Malam

Idiot